Memahami Term Akhlak


Secara bahasa (etimologi), akhlak ( الأخلاق ) adalah bentuk jamak dari khuluqun (خلق ) yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan "khalqun" (خلق ) yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan "khaliq" (خالق ) yang berarti pencipta dan "makhluq" (مخلوق ) yang berarti yang diciptakan. (Mustofa, 1997: 11). Dalam Lisanul 'Arab, khuluq diartikan sebagai:
الخُلُقُ بضم اللام وسكونها وهو الدِّين والطبْع والسجية
"Yaitu ad-Din (agama), tabiat dan perangai" (Al-Mishri, Maktab al-Syamilah; Lisanul 'Arab, Juz 10: 85)

Dalam kamus al-Munjid, khuluq berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. (Ma’luf, t.t: 194). Ibnu Athir menjelaskan bahwa hakikat makna "khuluq" adalah gambaran batin manusia yaitu jiwa dan sifat-sifatnya sedang "khalqu" merupakan bentuk luarnya seperti raut muka, warna kulit, tinggi rendah tubuh dan lain sebagainya. (Zahruddin dan Sinaga, 2004: 2)
Berdasarkan sudut pandang kebahasaan, definisi akhlak dalam pengertian sehari-hari disamakan dengan budi pekerti, kesusilaan, sopan santun, tata-krama sedang dalam bahasa Inggrisnya disamakan dengan istilah moral atau ethic. (Wojowarsito, 2000: 101-215). Sementara dalam bahasa Yunani, untuk akhlak dipakai istilah ethos dan ethikos atau etika (tanpa memakai huruf H), dimana etika disini bermakna usaha manusia untuk memakai akal budi dan daya pikirnya untuk memecahkan masalah, bagaimana ia harus hidup kalau ia mau menjadi baik. (Suseno, 1987: 14).
Hamid Yunus juga menyatakan:
الأخلاق هى صفات الانسان الأدبية
"Akhlak ialah segala sifat manusia yang terdidik" (Yunus, t.t: 436)
Akhlak disamakan dengan kesusilaan atau sopan santun. Akhlak diartikan sebagai ilmu tata krama, yakni ilmu yang berusaha mengenal tingkah  laku manusia kemudian memberi nilai kepada perbuatan baik atau buruk sesuai dengan norma-norma dan tata susila.
Secara istilah (terminologi), para ahli berbeda pendapat, namun intinya sama yaitu tentang perilaku manusia. Pendapat ahli tersebut diantaranya adalah:
a.  Abdul Hamid, akhlak adalah ilmu tentang keutamaan yang harus dilakukan dengan cara mengikutinya sehingga jiwa terisi dengan kebaikan dan tentang keburukan yang harus dihindari sehingga jiwa kosong (bersih) dari segala bentuk keburukan. (Yunus, t.t: 936)
b.    Ibrahim Anis, akhlak adalah ilmu yang obyeknya membahas nilai-nilai yang berkaitan dengan perbuatan manusia dapat disifatkan dengan baik-buruknya. (Anis, 1972: 202)
c.       Ahmad Amin, akhlak adalah kebiasaan baik dan buruk. Apabila kebiasaan memberikan sesuatu yang baik, maka disebut al-akhlak al-karimah dan bila perbuatan itu tidak baik disebut al-akhlak al-madzmumah. (Amin, t.t: 15)
d.      Soegarda Poerbakawatja, akhlak adalah budi pekerti, watak, kesusilaan dan kelakuan baik yang merupakan akibat dari sikap jiwa yang benar terhadap khaliknya dan terhadap sesama manusia. (Poerbakawatja, 1976: 9)
e.       Hamzah Ya'qub, mengatakan (Ya’qub, 1993: 12) :
1.    Akhlak adalah ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk, terpuji dan tercela, tentang perkataan atau perbuatan manusia lahir dan batin.
2.      Akhlak adalah ilmu pengetahuan yang memberikan pengertian tentang baik dan buruk, ilmu yang mengajarkan pergaulan manusia dan menyatakan tujuan mereka yang terakhir dari seluruh usaha dan pekerjaan mereka. 
f.       Al-Ghazali, mengatakan
فالخلق عبارة عن هيئة في النفس راسخة، عنها تصدر الأفعال بسهولة ويسر من غير حاجة إلى فكر وروية
"Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan bermacam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan." (al-Ghazali, Maktab al-Syamilah; Ihya' 'Ulum ad-Din, Juz 2: 253) 
g.      Ibnu Miskawaih, mengatakan
الخلق حال للنفس داعية لها إلى أفعالها من غير فكر ولا روية
"Akhlak adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia, yang berbuat dengan mudah tanpa melalui proses pemikiran atau pertimbangan (kebiasaan sehari-hari)" (Miskawaih, Maktab al-Syamilah; Tahdzbl al-Akhlaq wa Tathbirul A'raq, Juz 1: 10)

Jadi pada hakekatnya khuluq (budi pekerti) atau akhlak ialah suatu kondisi atau sifat yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian. Dari sini timbullah berbagai macam perbuatan dengan cara spontan tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan pikiran. Dapat dirumuskan bahwa akhlak adalah ilmu yang mengajarkan manusia berbuat baik dan mencegah perbuatan jahat dalam pergaulannya dengan Tuhan, manusia dan makhluk sekelilingnya. (Asmaran, 2002: 1)
Beberapa Stressing Sekitar Term Akhlak
Dalam perspektif lain, perlu pula dijelaskan adanya beberapa perbedaan pemaknaan dalam term yang digunakan dalam bidang  akhlak oleh para ahli, diantaranya:
1.      Akhlak dan ilmu akhlak
Kita harus membedakan antara akhlak dan ilmu akhlak itu sendiri. Ilmu akhlak adalah ilmunya dan bersifat teoritis sedang kalau disebut akhlak saja itu bersifat praktis.
2.      Akhlak, Etika dan Moral
Diantara ketiga istilah ini terdapat persamaan dan perbedaan.
Tentang arti akhlak telah disinggung dimuka. Etika berasal dari bahasa Yunani, ethos yang berarti adat istiadat (kebiasaan), perasaan batin, kecenderungan hati untuk melakukan perbuatan. Frans Magnis Suseno mendefinisikan etika sebagai usaha manusia untuk memakai akal budi dan daya pikirnya untuk memecahkan masalah bagaimana ia harus hidup apabila ia menjadi baik. Lebih lanjut ia menyatakan: "etika tidak dapat menggantikan agama tetapi juga tidak bertentangan dengannya." (Suseno, 1987: 16-17)
Moral berasal dari bahasa Latin, mores, kata jamak dari mos yang berarti "adat kebiasaan" dan diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan arti "susila". Hamzah Ya'qub mengatakan moral adalah ide-ide umum yang diterima tentang tindakan manusia mana yang baik dan wajar. Jadi moral hanya bersifat lokal dan sesuai dengan kesatuan sosial dan lingkungan tertentu. (Ya’qub, 1983: 12)
Kesimpulannya, persamaan antara ketiganya yakni sama-sama menentukan hukum / nilai perbuatan manusia tentang baik dan buruk. Perbedaannya, etika untuk menentukan nilai perbuatan manusia -baik atau buruk- dengan tolok ukur akal pikiran, moral dengan adat kebiasaan yang berlaku umum di masyarakat sedang akhlak tolok ukurnya adalah agama (Islam: al-Qur'an dan as-Sunnah). 
DAFTAR PUSTAKA
Al-Maktab as-Syamilah, ver 2.11
Amin,  Ahmad, Kitab al-Akhlak, Kairo: Dar al-Kutub al-Mishriyah, t.th..
Amin, Ahmad, Al-Akhlak, alih bahasa oleh Farid Ma’ruf, Etika (Ilmu Akhlak), Jakarta: Bulan Bintang, Cet. ke-5/8, 1988.
Anis, Ibrahim, al-Mu'jam al-Wasith, Kairo: Dar al-Ma'arif, 1972.
Asmaran AS, Pengantar Studi Akhlak, Jakarta: RajaGrafindo Persada, Cet. ke-1, 2002.
Ma'luf, Luis, Kamus al-Munjid, Beirut: al-Maktabah al-Katulikiyah, t.t.,.
Mustofa, Akhlak Tasawuf, Bandung: Pustaka Setia, Cet. ke-1, 1997.
Poerbakawatja, Soegarda, Ensiklopedi Pendidikan, Jakarta: Gunung Agung, 1976.
Suseno, Frans Magnis, Etika Dasar, Jakarta: Pusat Filsof, 1987.
---------------------------, Etika, Jakarta: Kanisius, 1987.
Wojowarsito, S, dkk, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: Tara, 2000.
Ya'qub, Hamzah, Etika Islam, Bandung: Diponegoro, Cet. ke-1, 1993.
Yunus, Abd Hamid, Dairatul Ma'arif, I dan II, Kairo: Asy-Syab, t. th.
Zahruddin dan Hasanuddin Sinaga, Pengantar Studi Akhlak, Jakarta: RajaGrafindo Persada, Cet. ke- 1, 2004.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Memahami Term Akhlak"

Post a Comment